April 22, 2013

Universals of Interpersonal Relationships

Manusia merupakan makhluk sosial, karena itu kehidupan manusia selalu ditandai dengan pergaulan antar manusia. Pergaulan itu dapat dilakukandalam lingkungan keluarga, masyarakat, sekolah, organisasi sosial dan lain-lain. Pergaulan manusia merupakan salah satu bentuk komunikasi dalam masyarakat yang nantinya akan menjadi dasar dalam melakukan hubungan atau interaksi antar individu, karena komunikasi sangat erat kaitannya dengan hubungan interpersonal. Dalam bagian ini perlu diketahui tentang pengertian hubungan interpersonal, tahap-tahap hubungan interpersonal, faktor-faktor yang menumbuhkan hubungan interpersonal dalam komunikasi interpersonal,teori-teori hubungan interpersonal dan ciri-ciri hubungan interpersonal yang baik. Hubungan interpersonal adalah hubungan antara individu satu dengan individu lain yang melandasi komunikasi interpersonal yang dilakukan. Hubungan interpersonal adalah dimana ketika kita berkomunikasi, kita bukan sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan kadar hubungan interpersonalnya. Jadi ketika kita berkomunikasi kita tidak hanya menentukan content melainkan juga menentukan relationship.

Dari segi psikologi komunikasi, kita dapat menyatakan bahwa makin baik hubungan interpersonal, makin terbuka orang untuk mengungkapkan dirinya; makin cermat persepsinya tentang orang lain dan persepsi dirinya; sehingga makin efektif komunikasi yang berlangsung diantara komunikan. Komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan interpersonal yang baik. Kegagalan komunikasi sekunder terjadi, bila isi pesan kita dipahami, tetapi hubungan di antara komunikan menjadi rusaak.

Setiap kali kita melakukan komunikasi, kita bukan hanya sekedar menyampaikan isi pesan, kita juga menentukan kadar hubungan interpersonal, bukan hanya menentukan “content” tetapi juga “relationship”. Bukan hanya menyampaikan isi, tetapi juga mendefinisikan hubungan interpersonal. Pandangan bahwa komunikasi mendefinisikan hubungan interpersonal telah dikemukakan Ruesch dan Bateson (1951) pada tahun 1950-an.

Tahap- tahap hubungan interperonal
a. Pembentukan hubungan interpersonal

Tahap ini sering disebut sebagai tahap perkenalan (acequaintance process): di sini kita akan menguraikan proses hubungan interpersonal.focus kita pada penyampaian dan penerimaan informasi dalam pembentungan hubungan. Perkenalan adalah proses komunikasi dimana individu mengirimkan (secara sadar) atau menyampaikan (kadang-kadang tidak sengaja ) informasi tentang struktur dan isi kepribadiannya kepada bakal sahabatnya dengan mengunakan cara-cara yang agak berbeda pada bermacam-macam persahabatan. Newcomb, Berger , Zunin dan duck setelah menemukan hal-hal yang menarik dari proses perkenalan. Fase pertama, “ fase kotak yang permulaan” , di tandai oleh kedua belah pihak untuk “ menangkap” informasi dari reaksi kawannya . masing-masing pihak berusaha “menggali” secepatnnya identitas, sikap dan nilai pihak yang lain. Bila mereka merasa ada kesamaan, mulailah dilakukan proses mengungkapkan diri. Bila mereka merasa berbeda, mereka akan berusaha menyembunyikan dirinya. Hubungan interpersonal mungkin dikhiri. Proses saling menilik ini disebut Newcomb sebagai “ reciprocal scanning “ (saling menyelidiki). Menurut Charles R. Berger (1973), informasi pada tahap perkenalan dapat dikelompokkan pada tujuh kategori :
 Informasi demograf
 Sikap dan pedapat; tentang orang atau objek
 Rencana yang akan datang
 Kepribadian
 Prilaku pada masa lalu
 Orang lain
 Hobi dan minat
Menurut William Brooks dan Philip Emmert, “ kesan pertama sangat menentukan; karena itu, hal-hal yang pertama kelihatan – hal yang menentukan kesan pertama – menjadi sangat penting. Para psiko sosial menemukan bahwa penampilan fisik, apa yang di ucapkan pertama, apa yang
dilakukan pertama menjadi penentu yang penting terhadap pembentukan eitra pertama tenyang orang itu.

b. Peneguhan Hubungan Interpersonal

Hubungan interpersonal tidaklah berbersifat statis, tetapi slalu berubah. Untuk memelihara dan memperteguh hubungan interpersonal, perubahan memerlukan tindakan-tindakan tertentu untuk mengembalikan keseimbangan (equilibrium). Ada empat faktor yang amat penting dalam memelihara keseimbangan ini, keakraban, kontrol, respon yang tepat dan nada emosinal yang tepat.Keakraban merupakan penemuan kebutuhan akan kasih sayang. Hubungan interpersonal akan terpelihara apabila kedua belah pihak sepakat tentang keakraban yang diperlukan. Faktor yang kedua adalah keseimbangan tentang siapa yang akan mengontrol siapa dan bila mana jka dua orang mempunyai pendapat yang berbeda sebelum mengambil kesimpulan, siapakan yang harus berbicara lebih banyak, siapa yang menentukan, siapa yang dominan konflik terjadi umumnya bila masing-masing ingin berkuasa atau tidak ada pihak yang mau mengalah. Faktor yang ketiga adalah ketepatan respon artinya respon A harus diikuti oleh respon B yang sesuai. Dalam konteks ini ada gunanya kita membagi respon kedalam dua kelompok. Konpirmasi-konfirmasi akan memperteguh hubungan interpersonal, sedang diskonfirmasi akan merusaknya.
Komfirmasi:
a) Pengakuan langsung
b) Peranan positif
c) Respon meminta keterangan
d) Respon setuju
e) Respon suportif
Diskonfirmasi:
a) Respon sekilas
b) Respon inpersonal
c) Respon kosong
d) Respon interuksi
e) Respon rancu
f) Respon kontradiktif
Faktor keempat yang mempengaruhi hubungan interpersonal adalah keserasian emosional ketika berlangsungnya komunikasi. Walaupun mungkin saja terjadi dua orang berinteraksi dengan suuasana emosional yang berbeda, tetapi interaksi itu tidak akan stabil.
c. Pemutusan hubungan interpersonal

Walaupun kita dapat menyimpulkan bahwa jika empat faktor di atas tidak ada, hubungan interpersonal akan diakhiri, sesungguhnya penelitian tentang pemutusan hubungan masih jarang sekali dilakukan. Namun demikian, kita dapat mengambil analisis R.D. Nye (1973) dalam bukunya "Conflict among Humans". Nye menyebutkan 5 sumber konflik, yaitu:
 Kompetisi. Salah satu pihak berusaha memperoleh sesuatu dengan mengorbankan orang lain, misalnya menunjukkan kelebihan dalam bidang tertentu dengan merendahkan orang lain.
 Dominasi. Salah satu pihak berusaha mengendalikan pihak lain sehingga orang itu merasakan hak-haknya dilanggar.
 Kegagalan. Masing-masing berusaha menyalahkan yang lain ketika tujuan bersama tidak tercapai.
 Provokasi. Salah satu pihak terus-menerus berbuat sesuatu yang ia ketahui menyinggung perasaan yang lain.
 Perbedaan nilai. Kedua pihak tidak sepakat tentang nilai-nilai yang mereka anut


Faktor-faktor yang Menumbuhkan Hubungan Interpersonal dalam Komunikasi Interpersonal

a.Percaya (trust)
Sejak tahap yang pertama dalam hubungan interpersonal (tahap perkenalan), sampai pada tahap kedua (tahap peneguhan). Secara ilmiah, percaya didefinisikan sebagai mengandalkan perilaku orang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki, yang pencapaiannya dalam situasi yang penuh resiko. (giffin, 1967:224-234). Definisi ini menyebutkan tiga unsur percaya antara lain :
 Ada situasi yang menimbulkan risiko.
 Bila orang yang menaruh kepercayaan kepada seseorang, ia akan menghadapi risiko. Risiko itu dapat berupa kerugian yang anda alami.
 Orang yang menaruh kepercayaan kepada orang lain berarti menyadari bahwa akibatnya bergantung pada perilaku orang lain
 Orang yang yakin bahwa perilaku orang lain akan berakibat baik baginya.
b.Sikap suportif
adalah sikap yang mengurangi sikap depentif dalam komunikasi dalam penelitian gaib di ungkapkan bahwa makin sering orang menggunakan perilaku depentif, makin besar kemungkinan komunikasi depentif, komunikasi depentif berkurang dalam perilaku suportif, ketika orang menggunakan perilaku ke sebelah kanan.
o Evaluasi dan Deskripsi. Evaluasi artinya penilaian terhadap orang lain, memuji atau mengancam. Deskripsi artinya penyampaian pesan dan persepsi antara tampa menilai.
o Control dan Orientasi Masalah. Perilaku kontrol adalah berusaha untuk mengubah orang lain, mengendalikan perilakunya, mengubah sikap, pendapat dan tindakannya.
o Strategi dan spontanitas. Stategi adalah penggunaan tipuan-tipuan atau manipulasi untuk mempengaruhi orang lain.
o Netralitas dan Empati. Netralitas berarti sikap inpersonal memperlakukan orang lain tidak sebagai persona, melainkan sebagi objek.
o Superioritas dan Persamaan. Superioritas berarti sikap menunjukkan anda lebih tinggi atau lebih baik dari pada orang lain karena status, kekuasaan, kemampuan intelektual, kekayaan atau kecantikan.
o Kepastian dan Provisionalisme. Orang yang memiliki kepastian berarti memiliki dogmatis, keinginan menang sendiri dan melihat pendapatnya sebagai kebenaran mutlak yang tidak dapat diganggu gugat

c.Sikap terbuka

Sikap terbuka amat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan komunikasi interpersonal yang efektif. Lawan dari sikap terbuka adalah domatisme; sehingga untuk memahami sikap terbuka, kita harus mengidentifikasikan lebih dahulu karakteristik orang dogmatis.

-pamelelvina-

No comments:

Post a Comment